Tips Meningkatkan Konversi dengan Desain Website yang User Friendly
Di era digital seperti sekarang, punya website saja nggak cukup. Kalau tampilan dan pengalaman pengguna (user experience) di websitemu nggak nyaman, pengunjung bisa kabur sebelum sempat klik “beli”. Padahal, konversi itu ujung tombaknya bisnis digital. Nah, salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan konversi adalah dengan punya desain website yang user friendly.
Tapi, apa sih sebenarnya maksud dari “user friendly”? Gimana desain website bisa mempengaruhi keputusan pengunjung buat lanjut transaksi? Yuk, bahas bareng!
Kenapa Desain Website Itu Penting Buat Usaha Digital?
Sebelum bahas tipsnya, kita harus paham dulu kenapa desain website itu penting banget.
Desain yang baik bukan cuma soal estetika. Lebih dari itu, desain memengaruhi bagaimana pengguna berinteraksi dengan konten, seberapa cepat mereka menemukan informasi yang dicari, dan sejauh mana mereka merasa nyaman melakukan aksi — dari scroll sampai checkout. Dalam dunia e-commerce dan bisnis digital, desain bisa jadi pembeda antara penjualan dan bounce rate tinggi.
1. Gunakan Navigasi yang Simpel dan Intuitif
Bikin Pengunjung Gampang Nyari Apa yang Mereka Mau
Navigasi adalah peta buat pengunjung. Kalau mereka nyasar atau bingung harus klik ke mana, potensi konversi langsung turun. Jadi pastikan:
- Menu utama tampil jelas di bagian atas
- Sub-menu nggak terlalu banyak layer
- Tersedia kolom pencarian (search bar) yang berfungsi baik
- Halaman penting seperti “Tentang Kami”, “Produk”, “Kontak”, dan “Cara Order” mudah ditemukan
Desain yang berantakan bisa bikin user frustrasi. Ingat, jangan sampai mereka lebih milih pindah ke website kompetitor hanya karena kamu nggak kasih jalur yang jelas.
2. Pastikan Mobile-Friendly, Bukan Sekadar Responsif
Pengguna HP Itu Mayoritas — Jangan Diabaikan!
Sebagian besar pengguna internet di Indonesia akses web lewat smartphone. Jadi, desain website user friendly usaha digital harus dipastikan tampil oke di layar kecil. Responsif aja nggak cukup — desain harus dioptimalkan untuk kenyamanan mobile:
- Tombol (CTA) harus cukup besar untuk diklik jari
- Teks mudah dibaca tanpa zoom
- Gambar tidak terlalu berat atau bikin loading lama
- Hindari pop-up berlebihan di tampilan mobile
Google juga kasih ranking lebih tinggi untuk website yang mobile-first, jadi ini penting juga untuk SEO!
3. Desain Call-to-Action (CTA) yang Menonjol dan Relevan
Ajak Mereka Aksi Tanpa Basa-Basi
CTA itu semacam “panggilan bertindak” — tombol yang bikin pengunjung ambil aksi: beli, daftar, atau isi form. Desain CTA yang baik harus:
- Terlihat jelas dengan warna kontras (tapi tetap harmonis)
- Gunakan kata-kata yang to the point: “Beli Sekarang”, “Coba Gratis”, “Download Ebook”
- Posisinya strategis: muncul setelah informasi penting, bukan di awal tanpa konteks
Satu CTA yang ditempatkan dengan tepat jauh lebih efektif daripada lima tombol yang membingungkan.
4. Gunakan Warna dan Tipografi yang Konsisten
Estetika Boleh, Tapi Harus Fungsional
Branding itu penting. Tapi jangan sampai warna-warni berlebihan bikin mata pengguna capek. Pilih palet warna yang konsisten dan sesuai dengan kepribadian brand. Untuk tipografi:
- Gunakan maksimal dua jenis font
- Pastikan ukuran dan kontras teks membuatnya nyaman dibaca
- Hindari font dekoratif yang sulit dibaca di layar
Konsistensi visual akan meningkatkan trust pengguna terhadap brand digitalmu.
5. Tampilkan Testimoni dan Bukti Sosial
Kepercayaan Itu Konversi
Kalau kamu punya testimoni pelanggan, rating produk, atau jumlah pengguna aktif, tampilkan dengan baik. Ini bisa meningkatkan kepercayaan dan memperkuat alasan pengunjung untuk lanjut beli.
Letakkan testimoni di halaman utama, halaman produk, atau dekat tombol CTA. Jangan lupa tampilkan juga logo brand yang pernah bekerja sama denganmu (kalau ada).
6. Percepat Loading Website
Waktu Tunggu = Potensi Hilang
Website yang lambat = pengunjung kabur. Bahkan selisih satu detik bisa bikin perbedaan signifikan dalam tingkat konversi. Beberapa cara simpel untuk mempercepat loading:
- Kompres gambar tanpa mengurangi kualitas
- Gunakan hosting yang andal
- Hindari script berlebihan
- Manfaatkan caching dan CDN jika perlu
Kalau kamu pakai WordPress, plugin seperti LiteSpeed Cache atau WP Rocket bisa bantu banyak.
7. Sertakan Informasi Kontak dan Live Chat
Biar Pengunjung Nggak Bingung Saat Butuh Bantuan
Usaha digital yang serius pasti punya cara mudah buat dihubungi. Bisa lewat:
- Live chat dengan respon cepat
- Formulir kontak yang simpel
- Link ke WhatsApp Business
- Alamat email yang aktif
Ini bukan cuma bikin user merasa aman, tapi juga menambah kepercayaan pada brand kamu. Apalagi kalau ada produk atau jasa dengan harga tinggi, calon pelanggan pasti butuh komunikasi dulu.
Jangan Lupa: Analisa dan Optimasi Secara Berkala
Desain yang user friendly itu bukan sekali jadi. Kamu perlu analisa terus-menerus lewat tools seperti Google Analytics, Hotjar, atau Microsoft Clarity untuk tahu:
- Halaman mana yang bikin user stay lama?
- Di mana mereka sering drop off?
- Apakah CTA diklik atau diabaikan?
Dari situ, kamu bisa optimalkan layout, teks, hingga warna tombol agar semakin maksimal mendukung konversi.