5 Kesalahan yang Sering Dilakukan dalam Bisnis Online Pemula
Memulai bisnis online memang terdengar gampang-gampang susah. Banyak orang tertarik karena fleksibilitasnya dan potensi cuan yang menggiurkan. Tapi, kenyataannya, nggak sedikit juga yang justru tersandung di awal karena melakukan kesalahan sepele yang seharusnya bisa dihindari.
Dalam artikel ini, kita akan bahas kesalahan bisnis online pemula yang paling sering terjadi. Bukan untuk menakut-nakuti, tapi biar kamu bisa lebih siap dan nggak jatuh ke lubang yang sama. Yuk, simak satu per satu.
Terlalu Fokus pada Produk, Lupa Validasi Pasar
Banyak pemula terjebak dalam semangat menciptakan produk “terbaik versi mereka” tanpa mengecek dulu: emang ada yang mau beli?
Validasi pasar adalah langkah krusial yang sering dilupakan. Misalnya, kamu jualan produk handmade yang kamu suka banget, tapi ternyata nggak banyak orang yang butuh atau nyari produk tersebut.
Sebelum produksi massal, coba dulu lempar teaser, survei kecil, atau pre-order. Lihat respons pasar. Kalau animo masih sepi, bisa jadi kamu perlu pivot atau sesuaikan penawaran.
Tidak Membangun Branding dari Awal
Branding bukan cuma soal logo kece. Itu soal persepsi. Banyak bisnis online pemula asal bikin akun jualan tanpa identitas yang jelas. Akhirnya, susah dikenal, apalagi dipercaya.
Ciri khas brand seperti tone komunikasi, warna visual, sampai cara kamu melayani customer bisa jadi pembeda.
Misalnya kamu jual skincare, apa yang bikin brand kamu beda dari 100 toko lain? Harga? Kualitas? Pelayanan? Temukan posisi unik kamu (unique selling point/USP), dan tonjolkan itu secara konsisten.
Mengabaikan Pentingnya Copywriting
Kalau kamu pikir jualan online itu cukup dengan upload foto dan tulis “Ready ya kak”, kamu salah besar.
Copywriting adalah senjata utama dalam komunikasi digital. Mulai dari caption Instagram, deskripsi produk di marketplace, sampai chat dengan customer, semuanya butuh kata-kata yang bisa mengajak, meyakinkan, dan mempengaruhi.
Kesalahan umum adalah pakai bahasa kaku atau malah terlalu santai tanpa arah. Padahal, kata-kata yang tepat bisa meningkatkan konversi berkali-kali lipat.
Malas Belajar Digital Marketing
Masih banyak pemula yang merasa cukup posting rutin dan nunggu pembeli datang. Sayangnya, algoritma nggak sebaik itu kalau kamu nggak ngerti cara “main”-nya.
SEO, social media ads, influencer collaboration, dan email marketing adalah beberapa contoh strategi yang bisa bantu produk kamu lebih terlihat.
Contohnya, kamu bisa belajar SEO dasar untuk toko online, atau bagaimana cara pasang iklan di Instagram yang tepat sasaran. Semua bisa dipelajari, asal kamu mau terus berkembang.
Kamu bisa baca artikel kami lainnya tentang Cara Meningkatkan Penjualan Lewat Social Media untuk strategi lanjutan.
Tidak Mengatur Keuangan dengan Benar
Baru jualan seminggu, dapet untung, langsung habis buat jajan. Ini klasik. Banyak bisnis online pemula yang nggak punya pemisahan antara keuangan pribadi dan bisnis.
Tanpa pencatatan yang rapi, kamu nggak akan tahu:
- Berapa keuntungan bersih sebenarnya
- Produk mana yang paling laris
- Berapa biaya iklan yang efektif
Gunakan aplikasi keuangan sederhana seperti BukuWarung atau Google Spreadsheet buat catat arus kas. Dan ingat, jangan semua uang langsung diambil buat diri sendiri. Sisihkan untuk modal muter dan kebutuhan operasional.
Bisnis Itu Belajar Tanpa Henti
Memulai bisnis online itu bukan soal cepat-cepat laku, tapi bagaimana kamu konsisten bertumbuh. Wajar banget kalau ada kesalahan di awal. Justru dari kesalahan itulah kamu bisa belajar.
Yang penting, kamu sadar dan mau memperbaiki. Hindari lima kesalahan bisnis online pemula di atas, dan kamu sudah selangkah lebih siap daripada kebanyakan orang yang baru mulai.